ARTIKEL

MENGELOLA EMOSI NEGATIF PADA IBU RUMAH TANGGA

2020/04/29 04:24:23
Seri : Perempuan Tangguh Pada Masa Pandemi
Rensi, M.Psi., Psikolog
(UPT PPA Pada Dinas P3APPKB Prov.Kalteng)

Pada masa pandemi sekarang ini tentunya membawa tantangan tersendiri bagi seorang perempuan khususnya yang sudah berumah tangga. Tuntutan peran tentunya semakin bertambah dengan adanya berbagai kebijakan yang ditetapkan pemerintah yang harus juga diterapkan oleh masyarakat termasuk dalam rumah tangga.

Misalnya anak-anak sebelumnya bisa beraktivitas dan belajar di sekolah, sekarang dengan belajar di rumah tentunya mau tidak mau akan banyak melibatkan peran orangtua khususnya ibu.

Selain itu, kebijakan untuk terus berada dirumah (stay at home, physical distancing) tentunya juga berdampak pada pemasukan keuangan keluarga sehingga ibu-ibu harus berpikir dengan seksama dan lebih bijak dalam membelanjakannya untuk pemenuhan kebutuhan keluarga, belum lagi mengatasi kebosanan anak-anak, sebagian besar juga berpikir untuk menyiapkan cemilan sehari-hari, harus hati-hati saat keluar untuk berbelanja kebutuhan rumah, sesampainya dirumah harus hati-hati pula agar tidak membawa virus kedalam rumah, dan lain-lain.

Hal tersebut diatas jika tidak disikapi dengan baik tentunya akan menjadi stresor tersendiri bagi seorang perempuan salah satunya memunculkan emosi yang negatif.

Ketika emosi negatif dominan muncul pada diri seorang perempuan (ibu) tentunya akan membwa dampak pada semua anggota keluarga (misalnya mudah marah terhadap anak dan suami untuk hal kecil sekalipun). Tanpa disadari, hal tersebut dapat mengakibatkan suasanya yang tidak nyaman dirumah dan menciptakan stresor baru untuk anggota keluarga lainnya bahkan dapat memicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). 

Selain itu, emosi negatif tentunya akan sangat berpotensi menurunkan imun seseorang yang artinya akan lebih mudah tertular virus. Jadi, alih-alih ingin menghindar malah justru memberikan peluang untuk dapat tertular dan mengalami KDRT.

Oleh karena itu, keterampilan dalam mengelola emosi sangat diperlukan untuk mengatasi emosi negatif dimasa pandemi ini agar memunculkan suasana hati yang positif dan tetap nyaman berada di rumah. Mengelola emosi memang tidak mudah terutama jika berada disituasi yang tidak menyenangkan, namun ini bukanlah hal yang tidak mungkin untuk bisa dilakukan. Dengan mampu mengelola emosi dengan baik, maka akan ada banyak manfaat positif yang kita dapatkan.

Hal-hal dibawah ini dapat kita terapkan untuk mengelola emosi kita agar tetap stabil :
  • Cukup tidur. Tubuh melakukan perbaikan pada saat tidur sehingga tubuh yang lebih relaks dapat membantu kita mengambil keputusan yang lebih rasional.
  • Tetap Aktif. Olahraga ringan, mengerjakan hobi dan mempertahankan jadwal aktivitas rutin. Jika harus beraktivitas di luar rumah maka tetap menjaga jarak dan memperhatikan protokol yang telah dianjurkan pemerintah.
  • Hubungan dan dukungan sosial tetap terjalin dengan memanfaatkan teknologi. Mengobrol maupun berdiskusi dengan orang terdekat, berhubungan dan memiliki dukungan sosial juga dibutuhkan pada masa ini untuk memberikan perasaan yang positif.
  • Batasi televisi dan media sosial. Dapatkan informasi dari sumber terpercaya dan akses televisi maupun media sosial lebih banyak dalam hal yang positif dan memberikan motivasi.
  • Melakukan aktivitas bersama anggota keluarga misalnya berkebun, mengobrol bersama, beribadah, dll.
  • Berpikiran positif. Melatih diri untuk selalu optimis dan berpikiran bahwa segala masalah ada solusi. Dengan berpikir positif akan membantu emosi kita tetap stabil dan mampu melihat permasalahan dengan lebih jernih.
  • Relaksasi sederhana (relaksasi pernafasan) untuk menenangkan diri, menyadari emosi, mengenali emosi, dan menerima emosi tersebut akan membuat kita lebih baik dan melihat hal-hal baik yang harus kita lakukan untuk memperbaiki diri.
Kemampuan mengelola emosi dan optimisme akan menumbuhkan harapan dan manfaat yang positif. Miliki keyakinan bahwa pandemi ini akan segera berlalu, namun jalani tanpa menimbulkan masalah lain yang tidak perlu. Tetap waspada dan berdoa.
Jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, kelola emosi, dirumah aja, dan tetap sehat

 

ARTIKEL

Pendekatan penting dalam menyusun kegiatan perencanaan pembangunan di bidang pangan dan gizi adalah pendekatan PUG. Dimana dalam permasalahan gizi-lebih ...
2022/08/01 02:17:42 Baca
Bullying termasuk menggoda secara verbal dan memanggil dengan nama yang tidak disukai, mendorong dan memukul, penolakan dan pengecualian dari lingkungan ...
2021/10/04 14:15:44 Baca
Anggaran Responsif Gender (ARG) merupakan bagian dari PPRG. ARG bukanlah anggaran terpisah bagi laki-laki dan perempuan, melainkan strategi untuk ...
2021/07/09 14:44:00 Baca
Dimana diharapkan tujuan dalam peningkatan kesetaraan dan keadilan dalam kedudukan, peranan dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan sebagai insan ...
2021/07/06 13:02:46 Baca
Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke 28 tanggal 29 Juni 2021, sebagai peringatan kepada masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga. Dimana ...
2021/06/30 14:49:28 Baca