BERITA

Pencegahan Dan Penanganan Stunting Terkait Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana di Kalimantan Tengah

2019/11/06 09:43:05
Kepala Dinas P3APPKB Provinsi Kalimantan Tengah bersama Deputi BKKBN Pusat, dalam Acara Talk Show TVRI   

Dalam Talk Show TVRI bersama Deputi BKKBN Pusat, mewakili Sekda Provinsi Kalimantan Tengah yaitu Kepala Dinas P3APPKB Bapak dr. ADM Tangkudung,M.Kes, pada Jumat 1 November 2019. Tema Talk Show TVRI:” Strategi Pencegahan dan Penanganan Stunting di Kalimantan Tengah”.

Yang perlu menjadi perhatian adalah Stunting bukan sekedar masalah tinggi badan yang kurang dari rata-rata atau pendek. Tetapi gabungan antara badan yang pendek dengan masalah mental, inntelektual, perkembangan otak, kecerdasan, kemampuan belajar dan rendahya produktifitas. Berarti orang yang tinggi badannya kurang dari rata-rata tetapi tidak mengalami gangguan metal dan intelektual; tidak masuk dalam kategori stunting.Fisik anak yang cenderung stunting karena kurang gizi, masih bisa diperbaiki dengan perbaikan intake gizinya. Tetapi apabila terlanjur mengalami gangguan mental dan intelektual, maka tidak bisa diperbaiki lagi.

Menurut hasil RISKESDAS atau Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013, prevalensi stunting di Kalmantan Tengah adalah sebesar 41,30 % dan pada RISKESDAS Tahun 2018 menurun menjadi 34,04% atau terjadi penurunan sebesar 7,26 %.Walaupun terjadi penurunan, akan tetapi posisi Kalimantan Tengah masih berada peringkat ke 5 prevalensi stunting di Indonesia.Adapun Kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi di Kalimantan Tengah pada tahun 2018 adalah Kabupaten Kotawaringin Timur, Barito Timur dan Kapuas.

Menyikapi tantangan permasalahan stunting ini, Pemerintah Kalimantan Tengah telah mengambil berbagai langkah strategis yang melibatkan berbagai komponen pemerintahan maupun non pemerintah mulai dari bidang kesehatan, ketahanan pangan, pendidikan, PKK, pemerintahan desa, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dan lain-lain. Selain di level provinsi, upaya pencegahan dan penanganan stunting ini juga menjadi prioritas pembangunan di seluruh Kabupaten / Kota.Pada tahun 2019 ini, pemerintah berkonsentrasi untuk melakukan upaya pencegahan stunting di 3 Kabupaten yaitu Kotawaringin Timur, BaritoTimur dan Kapuas. Selanjutnya pada selain 3 Kabupaten diatas, akan ditambah dengan Barito Selatan dan Gunung Mas.

Faktor ibu juga berperan dalam kejadian stunting. Ibu yang hamil di usia sangat muda atau usia dini beresiko melahirkan anak yang stunting dibanding ibu yang hamil diusia normal. Gangguan pertumbuhan sejak dalam kandungan akan berakibat secara fisik, mental dan intelektual pada bayi yang dilahirkan, Anak perempuan yang stunting kelak berisiko melahirkan bayi berat badanlahir rendah (BBLR) dan juga stunting, Stunting menghambat perkembangan kognitif, prestasi di sekolah dan keberhasilan pendidikan anak, Stunting kelak menurunkan produktivitas anak pada usia dewasa, dengan penghasilan yang lebih rendah, Stunting pada anak telah terbukti berkorelasi bermakna dengan kejadian penyakit tidak menular (PTM) saat dewasa.Stunting berkaitan erat dengan Kependudukan dan Keluarga Berencana.

Dari Analisa SWOT terkait pencegahan stunting dari sudut pandang Kependudukan dan Keluarga Berencana di Provinsi Kalimantan Tengah, dilihat dari :
Kekuatan : Kebijakan dalam bentuk komitmen dan regulasi sumber daya, karakteristik local
Kelemahan : kondisi geografis dalam jangkaun pelayanan, sosial budaya masyarakat, usia perkawinan dibawah umur peringkat dua di indonesia, air minum dan sanitasi yang tidak layak.
Tantangan : Era globalisasi dan teknologi yang memerlukan sumber manusia yang unggul harus disiapkan. Perlu adanya pemberdayaan masyarakat 
Peluang : Adanya bonus demografi kesempatan membangun sumber daya manusia yang berkualitas dengan cara pencegahan mulai dini pada seribu hari kehidupan, dan dukungan dari semua sektor yang terkait untuk bergerak bersama mencegah stunting di Kalimanatan Tengah
Tantangan : Untuk yang terdeteksi stunting perlu perhatian pemerintah salah satunya adanya adanya tempat UPT-PPA di provinsi untuk salah satu solusi, inovasi untuk pencegahan untuk di daerah spesifik tepi sungai untuk akses air minum dan sanitasi yaitu teknologi tepat guna dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka penguatan ketahanan keluarga.

Photo bersama Kepala Dinas P3APPKB Provinsi Kalimantan Tengah bersama Jajaran dari BKKBN Pusat, dalam Acara Talk Show TVRI 



Keterkaitan pencegahan dan penanganan stunting terkait pengendalian penduduk dan keluarga berencana dilihat dari Pendekatan secara langsung/intervensi gizi spesifik yaitu : Pada ibu hamil : memperbaiki gizi dan kesehatan ibu hamil, memeriksa kehamilan min. 4 kali, mendapat TTD, menjaga kesehatan, Pada bayi baru lahir : persalinan ditolong dokter/bidan dan melakukan IMD, bayi diberi ASI saja, pemantauan pertumbuhan di Posyandu,Bayi berusia 6 bulan -2 th : mulai usia 6 bln diberi MP-ASI, sampai 2 tahun, bayi dan anak dapat Vit. A, imunisasi lengkap, Pemantauan pertumbuhan , PHBS setiap rumah tangga. Adalah peran sektor kesehatan. Pendekatan tidak langsung : Intervensi melibatkan sektor pembangunan, Ketahanan pangan dan gizi, penyedia lapangan kerja, PAUD, KB, JKN, perbaikan infrastruktur, penyediaan air bersih, perbaikan perilaku higienis dan saniter,diperlukan kolaborasi antara sektor-sektor lain : kesehatan untuk minum dan sanitasi, pendidikan, infrastruktur yang dpat berkontribusi menciptakan generasi sehat, kuat, dan cerdas dan memutus mata rantai penyakit dengan pemberdayaan masyarakat. Pencegahan stunting ditekankan pada 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK) dengan cara : Pencegahan remaja pada ibu hamil, Intervensi pada ibu hamil, ibu menyusui, bayi, anak dua tahun, Komitmen dari kepala daerah dan lintas sektor secara bersama-sama.

Yang sudah dilakukan :
  • Regulasi tentang stunting
  • Berdirinya UPT Perlindungan Perempuan dan anak di Provinsi Kalimantan Tengah
  • Melakukan Promosi dan KIE kepada keluarga Balita baik laki-laki dan perempuan tentang tumbuh kembang dan pola pengasuhan anak di dalam keluarga,
  • Melakukan Advokasi kepada pengurus posyandu untuk memasyarakatkan Gerakan Sayang Ibu terutama dalam upaya pemeriksaan kehamilanya secara periodik agar bayi yang dikandungnya tumbuh secara wajar dengan asupan gizi yang cukup bagi ibu yang sedang hamil.
  • Melakukan KIE bagi keluarga yang baru menikah tentang membangun keluarga yang berketahanan, sehingga keluarga yang dibangun menjadi kuat dan mampu menghadapi tantangan dan permasalahan yang mungkin akan terjadi di dalam keluarga setiap saat.
  • Melakukan KIE kepada Generasi muda agar menjadi generasi yang berencana dalam kehidupannya kedepan, sehingga dengan perencanaan yang baik dalam membangun suatu keluarga, merupakan pondasi yang akan memperkokoh berdirinya suatu keluarga yang berkualitas.
  • Melakukan Advokasi kepada stakehoder dan organisasi sosial kemasyakatan untuk bersinergi dalam pelaksanaan pembangunan keluarga, sehingga pemecahan masalah ksusunya stunting dapat dilakukan secara sinergis dan komprehenship.
  • Revitilisasi Posyandu di daerah-daerah yang belum terbentuk dan yang belum aktif kembali
Program kedepan
  • Integrasi lintas sektor dalam penguatan ketahanan keluarga
  • Peningkatan koordinasi
  • Inovasi yang arahnya pada kearifan lokal Kalimantan Tengah
  • Pencegahan usia perkawinan usia dini.

Target yang akan dilakukan  
Pencapaian angka stunting di Kalimantan Tengah ˂ 20 %. dengan strategi : 
  • Dengan pendekatan ketahanan keluarga dengan cara pemberdayaan masyarakat sehingga keluarga di Kalimantan memiliki ketahan bidang ekonomi, sosial budaya.
  • Dan melibatkan universitas yang ada untuk melakukan riset – riset tentang Stunting yang berbasis pendekatan keluarga di Kalimantan Tengah.
(Tabe : Subag PP) 

 

BERITA

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan  Keluarga Berencana Prov. Kalteng Linae Victoria Aden mendampingi Plh. Asisten ...
2024/04/08 12:24:48 Baca
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga, Berencana (P3APPKB) Prov. Kalteng Linae Victoria Aden mendampingi Plh. ...
2024/04/06 12:39:33 Baca
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng) mengadakan kegiatan Rapat Koordinasi ( ...
2024/04/05 03:53:38 Baca
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Prov. Kalteng bersama Pengurus DWP (Dharma Wanita Persatuan) Dinas ...
2024/04/05 03:15:06 Baca
Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah Leonard S. Ampung membuka kegiatan Penyusunan Anggaran Responsif Gender T.A 2024 dengan Isu Tematik ...
2024/03/06 04:07:10 Baca