DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

Pada hari Kamis, 10 Oktober 2024, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Kapuas melalui Bidang Perlindungan Perempuan dan Tumbuh Kembang Anak telah menggelar kegiatan sosialisasi Pelopor dan Pelapor (2P) sebagai upaya pembinaan dan penguatan Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Kapuas. Kegiatan ini berlangsung di Aula Bapedalitbangda Kabupaten Kapuas, yang beralamat di Jl. Tambun Bungai No. 53A, Kuala Kapuas, dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait.

Acara dibuka oleh Karolina Kamala, S.AP., MA, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Tumbuh Kembang Anak, yang mewakili Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Kapuas. Dalam sambutannya, Karolina menekankan pentingnya keterlibatan anak-anak dalam proses pembangunan daerah melalui penyampaian aspirasi, pandangan, serta kebutuhan mereka. Ia juga menggarisbawahi bahwa Forum Anak berperan strategis dalam membantu anak-anak menyampaikan suara mereka secara aktif dan konstruktif.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama. Irawaty S.Th, Analis Pemberdayaan Perempuan dan Anak dari Dinas P3APPKB Provinsi Kalimantan Tengah, menyampaikan materi tentang bullying dan cyber bullying. Irawaty menguraikan bentuk-bentuk kekerasan yang sering dialami oleh anak-anak, baik dalam bentuk fisik maupun melalui platform digital. Materi ini menjadi sangat relevan mengingat tingginya penggunaan media sosial di kalangan anak muda yang rentan terhadap berbagai bentuk kekerasan siber.

Narasumber kedua, Araina Engelina, seorang Fasilitator Forum Anak Nasional, membahas peran penting anak sebagai pelopor dan pelapor dalam komunitas mereka. Araina mengajak peserta untuk aktif berkontribusi dalam upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak di lingkungan sekitar mereka, serta untuk tidak takut melaporkan setiap bentuk pelanggaran hak anak yang mereka temui kepada pihak yang berwenang.

Pembahasan utama dalam acara ini menyoroti pentingnya memahami berbagai bentuk kekerasan terhadap anak. Kekerasan didefinisikan sebagai “setiap perbuatan terhadap Anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum” sesuai dengan UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Empat bentuk kekerasan yang dibahas meliputi kekerasan fisik, kekerasan non fisik (verbal dan psikis), kekerasan seksual, serta penelantaran.

Cyber bullying juga menjadi salah satu topik utama yang dibahas, yaitu tindakan yang dilakukan secara sadar untuk merugikan atau menyakiti orang lain melalui penggunaan komputer, telepon seluler, atau perangkat elektronik lainnya. Beberapa praktik cyber bullying yang umum terjadi meliputi pengiriman pesan hinaan atau ancaman, penyebaran gosip palsu di media sosial, pencurian identitas online, serta berbagi gambar atau video pribadi tanpa izin.

Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Kapuas yang hadir dalam acara ini diharapkan dapat memainkan peran sebagai 2P (Pelopor dan Pelapor). Sebagai pelopor, anak-anak didorong untuk berkontribusi aktif dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak di lingkungannya. Sedangkan sebagai pelapor, mereka diharapkan dapat melaporkan segala bentuk kekerasan atau pelanggaran hak yang dialami kepada orang dewasa yang dapat dipercaya dan mampu memberikan perlindungan.

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan secara luring dengan metode pertemuan berbentuk diskusi langsung yang melibatkan peserta secara aktif. Peserta kegiatan terdiri dari anggota Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Kapuas, pelajar dari berbagai jenjang pendidikan, serta perwakilan dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti Kemenag, Dindik, Dispora, Dinkes, dan Dinsos, serta lembaga masyarakat lainnya.(Ira-Kontrib:Gina)