Kewirausahaan menjadi salah satu strategi penting dalam mendorong pembangunan ekonomi desa. Di Kalimantan Tengah, pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan peran perempuan desa dalam sektor ekonomi melalui melalui Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 52 Tahun 2023 tentang Program Hapakat Usaha Bawi Lewu. Program ini tidak hanya fokus pada peningkatan kapasitas perempuan sebagai pelaku usaha, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dan konsep gotong royong yang menjadi ciri khas budaya masyarakat Kalimantan Tengah. Melalui Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 52 Tahun 2023, pemerintah berharap program ini dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi perempuan, khususnya kelompok rentan, di wilayah pedesaan Kalimantan Tengah. Selain itu, program ini memiliki dampak yang signifikan dalam memperkuat ketahanan keluarga, menangani isu stunting, dan mengurangi angka perkawinan usia anak.
Kementerian PPN/ Bappenas, Kemendagri dan Kementerian PPPA saat ini sedang menyusun perubahan regulasi dan kebijakan mulai dari integrasi Gender RPJMD, RKPD, Renstra dan RKPD. Selain itu juga menyusun kebijakan pelaksanan PUG melalui 7 proses pembangunan yaitu Perencanaan, Penganggaran, Pelaksanaan, Evaluasi, Pemantauan, Pengawasan dan Pelaporan. Rapat ini juga untuk mengevaluasi fasilitasi integrasi PPRG ke dalam Dokumen Perencanaan di Daerah.
Keluarga merupakan pendidik pertama dan utama bagi pembentukan pribadi dan karakter setiap individu. Orangtua memegang peranan penting dalam mengantarkan seorang anak tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan berkualitas. Oleh karena itu, orangtua haruslah mampu memberikan pengasuhan yang tepat kepada anak terutama di era digital yang semakin berkembang pesat.
Perlindungan terhadap perempuan dan anak adalah isu fundamental yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Di Kalimantan Tengah, upaya perlindungan ini semakin relevan seiring dengan meningkatnya kasus kekerasan dan pelanggaran hak. Dalam konteks ini, digitalisasi layanan menjadi salah satu strategi penting untuk meningkatkan efektivitas perlindungan. Teknologi informasi dapat digunakan untuk mengakses layanan, meningkatkan kesadaran, dan memberikan informasi yang diperlukan oleh perempuan dan anak untuk melindungi diri mereka.
Pendekatan penting dalam menyusun kegiatan perencanaan pembangunan di bidang pangan dan gizi adalah pendekatan PUG. Dimana dalam permasalahan gizi-lebih bahwa persoalan gender tampaknya menjadi salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap kelebihan berat badan dan obesitas.
Bullying termasuk menggoda secara verbal dan memanggil dengan nama yang tidak disukai, mendorong dan memukul, penolakan dan pengecualian dari lingkungan sosial