Foto bersama peserta dan narasumber Rakortek Data Gender dan Anak
Pada tanggal 15 hingga 17 Oktober 2024, perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana menghadiri Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Data Gender dan Anak yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPA) di Hotel Bumi Surabaya, Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 17.15 WIB, dihadiri oleh Dinas Pengampu Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Bidang Data di tingkat provinsi.

Titi Eko Rahayu, Plt. Sekretaris Kementerian PPA saat membuka acara
Rakortek ini bertujuan untuk mengkolaborasikan dan menyelaraskan perencanaan indikator pembangunan yang berkaitan dengan perempuan dan anak, serta meningkatkan kapasitas pengelolaan data gender dan anak. Ibu Titi Eko Rahayu, Plt. Sekretaris Kementerian PPA, membuka acara dengan menyampaikan pentingnya memperkuat kapasitas sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik sektoral di bidang gender dan anak. Fokus utama kegiatan ini adalah perencanaan, pengumpulan, pengolahan, analisis, dan pemanfaatan data sebagai bahan pendukung perumusan kebijakan yang berhubungan dengan perempuan dan anak.
Pada hari pertama, sejumlah narasumber menyampaikan materi penting, di antaranya:
- Muhazirom Sulistyo Wibowo, S.Kom., M.TI, Kepala Biro Data dan Informasi Kemen PPA, yang membahas Indeks Pembangunan Gender, Indeks Pemberdayaan Gender, dan Indeks Ketimpangan Gender.
- Henri Asri Reagen, Statistisi Ahli Madya dari BPS, memaparkan tentang Penyelenggaraan Statistik Sektoral di Daerah.Yosi Diani Tresna dari Direktorat Keluarga Perempuan Anak Pemuda dan Olahraga BAPPENAS yang membahas Indikator Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam RPJMN 2025-2029.
- Dr. Ir. Lies Rosdianty, M.Si Staf ahli Kementerian PPPA RI menyampaikan materi mengenai Indeks Perlindungan Anak (IPA).
- Sylvianti Angraini, S.Si., M.Si., Statistisi Ahli Madya Kemen PPA, memaparkan tentang Indeks Kualitas Keluarga (IKK).
Pada hari kedua, pembahasan dilanjutkan oleh para narasumber lain yang mengangkat berbagai topik terkait data dan indikator gender dan anak, termasuk:
- Nurhayati, S.Si., M.Si, Statistisis ahli Muda Kemen PPA membawakan materi Profil Perempuan Indonesia.
- Anita Putri Bungsu, S.Si., Statistisi Ahli Madya Kemen PPA, memaparkan tentang Profil Anak Indonesia.
- Chrystianto Budi Mulyono, S.T. dari Biro Data dan Informasi Kemen PPA memperkenalkan Sistem Informasi Gender dan Anak (SIGA).
- Anugrah Pambudi Raharjo, S.Kom., M.M.S.I., Pranata Komputer Ahli Muda Biro Data dan Informasi menjelaskan upaya perwujudan Satu Data Kekerasan melalui Simfoni PPA.
Rakortek ini dihadiri oleh peserta secara hybrid, baik secara luar jaringan (luring) maupun dalam jaringan (daring). Peserta luring meliputi Dinas Pengampu Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tingkat provinsi serta pejabat dari berbagai unit terkait di Kementerian PPA. Sementara itu, peserta daring terdiri dari perwakilan Dinas Pengampu di tingkat kabupaten/kota, Bappeda, dan Badan Pusat Statistik di seluruh Indonesia.

Peserta perwakilan dari Dinas P3APPKB Prov. Kalteng saat mengikuti kegiatan
Hasil diskusi dalam kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat sinergi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan, publikasi, serta pemanfaatan data gender dan anak secara lebih baik. Kegiatan ini juga bertujuan untuk membahas tantangan yang dihadapi daerah dalam pengumpulan dan pengolahan data, serta merumuskan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas data tersebut.
Rakortek ini menjadi langkah awal menuju peningkatan kualitas data gender dan anak yang lebih valid dan akurat, yang akan menjadi dasar dalam perumusan kebijakan inklusif dan berkeadilan gender serta kepentingan terbaik bagi anak-anak di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan terus berlanjut di tahun 2025 dengan dukungan regulasi yang lebih kuat melalui peraturan presiden untuk memperkuat Permen PPA Nomor 4 Tahun 2023.(Kontrib:Yuni)