ARTIKEL

Edukasi Untuk Anak Dengan Story Telling

2020/03/24 15:08:54
Edukasi Untuk Anak Dengan Story Telling “Melindungi Diri Dari Kejahatan Seksual” 
Rensi, M.Psi., Psikolog 
(UPT PPA Dinas P3APPKB Pemprov. Kalteng)
Jumlah kejadian Kekerasan Seksual Terhadap Anak (KStA) layaknya fenomena gunung es. Jumlah kejadian KStA yang dilaporkan sebenarnya sangat sedikit dibandingkan kejadian-kejadian yang tidak dilaporkan. banyak sekali kasus KStA yang tidak dilaporkan, bisa karena anak tidak tahu bahwa ia telah mengalami KStA, anak tidak berani melapor, keluarga korban menutupi, atau keluarga korban sudah menempuh jalan damai dengan pelaku. KStA didefinisikan sebagai segala bentuk aktivitas seksual terhadap anak yang dilakukan baik oleh orang dewasa, anak yang lebih tua usianya, maupun anak yang berusia sebaya dengan korban.




Kasus KStA menjadi sangat mengkhawatirkan karena berisiko terjadi pada semua anak, siapa saja bisa menjadi pelaku, dan dapat terjadi di mana saja. Korban KStA dapat berasal dari berbagai tingkat sosial ekonomi dan usia, baik laki-laki maupun perempuan. Pelaku KStA pun bisa siapa saja, baik orang yang sudah memiliki niat maupun orang yang tiba-tiba memiliki kesempatan.

KStA merupakan hal yang buruk jika terjadi pada anak, oleh karena itu KStA harus dicegah. Jika anak menjadi korban kekerasan seksual maka dampak yang akan ditimbulkan tidak hanya dampak jangka pendek saja namun besar kemungkinan membawa dampak jangka panjang jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, tindakan pencegahan sangat diperlukan.

Tindakan pencegahan dapat dilakukan sedini mungkin salah satunya dengan mengedukasi anak-anak mengenai KStA. Hal tersebut dilakukan dengan alasan bahwa, kurangnya pengetahuan anak mengenai KStA merupakan salah satu kondisi yang menyebabkan terjadinya KStA. Anak-anak memiliki sedikit pengetahuan mengenai kekerasan seksual, bahkan mungkin menganggap bahwa sentuhan seksual merupakan suatu hal yang pantas.

Keterbatasan pengetahuan anak tentang upaya pencegehan kekerasan seksual sehingga diperlukan upaya berupa pemberian informasi kepada anak sejak dini. Pemberian informasi kepada anak sebaiknya dengan menggunakan bahasa anak dan cara yang menyenangkan agar lebih mengena. Jika anak menerima informasi dengan cara yang menyenangkan, maka informasi tersebut lebih mudah dipahami dan melekat pada memori si anak. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode story telling dan interaksi yang langsung melibatkan anak-anak yang mendengarkan.




Dengan adanya momen Kalteng Trade Expo yang dilaksanakan pada tgl 7 s.d 11 Maret 2020 di Area Pameran Temanggung Tilung, Dinas P3APPKB Provinsi Kalimantan Tengah ikut berpartisipasi serta mengadakan kegiatan story telling untuk mengedukasi anak-anak agar dapat melindungi diri dari kejahatan seksual sebagai salah satu upaya pencegahan kekerasan seksual terhadap anak.

 

ARTIKEL

Pendekatan penting dalam menyusun kegiatan perencanaan pembangunan di bidang pangan dan gizi adalah pendekatan PUG. Dimana dalam permasalahan gizi-lebih ...
2022/08/01 02:17:42 Baca
Bullying termasuk menggoda secara verbal dan memanggil dengan nama yang tidak disukai, mendorong dan memukul, penolakan dan pengecualian dari lingkungan ...
2021/10/04 14:15:44 Baca
Anggaran Responsif Gender (ARG) merupakan bagian dari PPRG. ARG bukanlah anggaran terpisah bagi laki-laki dan perempuan, melainkan strategi untuk ...
2021/07/09 14:44:00 Baca
Dimana diharapkan tujuan dalam peningkatan kesetaraan dan keadilan dalam kedudukan, peranan dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan sebagai insan ...
2021/07/06 13:02:46 Baca
Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke 28 tanggal 29 Juni 2021, sebagai peringatan kepada masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga. Dimana ...
2021/06/30 14:49:28 Baca