Foto Bersama Peserta Rakor GT KLA Kab. Bartim
Tamiang Layang, Selasa, 5 November 2024 – Pemerintah Kabupaten Barito Timur, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Barito Timur, menggelar Rapat Koordinasi Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA) di Aula Bapplitbangda Kabupaten Barito Timur. Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB ini bertujuan untuk memperkuat sinergitas antar instansi guna memastikan pemenuhan hak anak serta perlindungan anak secara berkelanjutan. Rapat ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Forkopimda, perwakilan perangkat daerah, para camat se-Kabupaten Barito Timur, serta Forum Anak Daerah.
Dalam sambutan Pj. Bupati Barito Timur yang dibacakan oleh Kepala Bapplitbangda, Frans Sila Utama, disampaikan bahwa keberhasilan Barito Timur menjadi Kabupaten Layak Anak memerlukan sinergi dan komitmen dari semua pihak. Frans menegaskan, “Seluruh elemen pemerintahan harus berkomitmen menjalankan program dan kebijakan yang memastikan terpenuhinya hak-hak anak. Upaya ini adalah wujud tanggung jawab kita terhadap masa depan generasi muda.” Pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak, baik fisik, mental, maupun sosial, turut menjadi poin utama dalam rapat ini.
Acara dibuka oleh Hotmaria Manik, SKM., MS., selaku Plt. Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Barito Timur. Hotmaria juga bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan. Sebagai narasumber, Sylvana Anethe, ST., MT., Kepala Bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak dari Dinas P3APPKB Provinsi Kalimantan Tengah, memaparkan materi berjudul Percepatan KLA di Kabupaten Barito Timur. Sylvana menjelaskan strategi dan langkah-langkah konkret yang dapat ditempuh untuk menciptakan Kabupaten Layak Anak. Dia juga menggarisbawahi pentingnya komitmen seluruh elemen, baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha, maupun media massa dalam membangun Kabupaten Layak Anak sesuai dengan pasal 72 UU Nomor 35 Tahun 2014.
Materi disampaikan oleh Narasumber Provinsi Sylvana Anethe, ST., M.T
Dalam pembahasan, Sylvana mengidentifikasi beberapa tantangan dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak, antara lain:
- Kurangnya pemahaman yang seragam antar sektor mengenai pembangunan perlindungan anak secara komprehensif.
- Ego sektoral yang masih terjadi antar instansi.
- Belum adanya sistem data dan informasi terpadu terkait layanan anak, terutama rujukan bagi anak yang membutuhkan perlindungan khusus.
- Koordinasi yang masih terbatas pada level kelembagaan dan komitmen, belum mencapai tingkat perencanaan program serta pengalokasian anggaran.
- Koordinasi antar OPD yang masih lemah.
- Mutasi SDM yang sering terjadi.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Tim Gugus Tugas KLA berkomitmen memperkuat koordinasi dan sinergitas antar OPD dalam upaya percepatan KLA di Kabupaten Barito Timur. Sylvana juga mengingatkan bahwa konsep KLA harus sesuai dengan otonomi daerah yang menjadi dasar sistem pemerintahan Indonesia, dengan tujuan akhir Indonesia Layak Anak (IDOLA) pada tahun 2030 dan Indonesia Emas pada tahun 2045.
Rapat koordinasi ini berlangsung dengan metode panel dan diskusi tanya jawab, yang memungkinkan para peserta bertukar pendapat dan mendalami setiap poin penting yang disampaikan narasumber. Komitmen seluruh elemen pemerintahan untuk menjalankan program dan kebijakan demi pemenuhan hak anak di Kabupaten Barito Timur menjadi titik fokus diskusi.(kontrib:Ira)