ARTIKEL

Momentum Hari Keluarga Nasional

2021/06/30 14:49:28
Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke 28 tanggal 29 Juni 2021, sebagai peringatan kepada masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga. Dimana keluarga dianggap memiliki peran yang sangat besar dalam upaya memperkuat ketahanan nasional dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Dimana dari keluargalah kekuatan dalam pembangunan suatu bangsa akan muncul" 

Sejarah Hari Keluarga Nasional untuk pertama kali dipelopori oleh ketua BKKBN di era Presiden Bapak Soeharto, yaitu Bapak Haryono Suyono. Dimana usulan ini disambut baik oleh pemerintahan kala itu dan mulai dirayakan sejak 1993. Terdapat makna mendalam dari dipilihnya tanggal 29 Juni sebagai Hari Keluarga Nasional (HARGANAS). Indonesia mengumumkan kemerdekaan di pada tahun 1945, situasi nasional belum juga kondusif. 

Kondisi tersebut memaksa masyarakat Indonesia dihadapkan dengan wajib militer untuk mempertahankan kemerdekaan. Dimana banyak masyarakat yang terpisah dengan keluarga karena dipanggil ke medan perang saat itu. Pada 22 Juni 1949, Belanda akhirnya menyerahkan kedaulatan bangsa Indonesia secara utuh. Perang berakhir dan para pejuang mulai kembali kepada keluarganya. Peristiwa kembalinya para pejuang untuk berkumpul kembali dengan keluarganya tercatat pada satu minggu setelah kedaulatan Indonesia diberikan, yaitu 29 Juni 1949.( artikel "Hari Keluarga Nasional 29 Juni: Sejarah & Tema Harganas2021", https://tirto.id/ghdF)

Bapak Haryono Suyono merupakan penggagas HARGANAS, beliau adalah Ketua Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di masa pemerintahan Presiden Soeharto. Adapun tiga pokok pikiran terkait HARGANAS, meliputi: 
  • Mewarisi semangat kepahlawanan dan perjuangan bangsa 
  • Menghargai dan perlunya keluarga bagi kesejahteraan bangsa 
  • Membangun keluarga menjadi keluarga yang bekerja keras dan mampu berbenah diri menuju keluarga sejahtera. 
Pada 1993 Bapak Presiden Soeharto menetapkan 29 Juni sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas). Namun, peringatan ini baru mendapat legalitas pada 15 September 2014, melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014 tentang penetapan 29 Juni sebagai HARGANAS dan bukan hari libur.

Pada peringatan HARGANAS ke-28 Tahun 2021, BKKBN mengangkat tema "Kaluarga Keren Cegah Stunting". Stunting adalah masalah kurang gizi kronis sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak. Dimana Stunting adalah masalah kurang gizi kronis sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak. Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan tema ini diangkat atas kekhawatiran kualitas generasi masa mendatang.(KOMPAS 2021)

Generasi penerus bangsa akan lahir dari keluarga kecil di setiap daerah. Karena mereka harus tumbuh dalam keadaan sehat,cerdas,kreatif dan produktif. Dalam Riset Kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menyatakan Indonesia masih mengalami masalah kesehatan gizi pada anak terutama stunting. Prevalensi stunting di Indonesia berada pada peringkat 108 dari 132 negara. Pesiden Joko Widodo telah merencanakan target penurunan angka stunting di Indonesia pada tahun 2024 di angka 14 %. Dalam memenuhi target penurunan angka stunting tersebut dan memperingati Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) XXVIII Tahun 2021.

Mari jadikan momentum ini sebagai awal dimana kita semakin memperhatikan kualitas keluarga dan generasi kita selanjutnya.Yang terpenting bagaimana pemberian nutrisi dan asupan terbaik untuk anggota keluarga, bahkan sejak di 1.000 hari pertama kehidupan.Ini merupakan langkah efektif dalam mencegah stunting. Bagaimana mengubah hidup lebih sehat dan terencana.Selamatkan masa depan generasi penerus bangsa dari bahaya STUNTING.

Mari kita jadikan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) pada 29 Juni ini sebagai momen untuk memperkuat fungsi keluarga,dimana i tempat untuk memberikan perlindungan kasih sayang dan menjaga kesehatan setiap anggotanya. Jaga keluarga kita dari resiko stunting dan seluruh anak harus bebas stunting.

Selamat Hari Keluarga Nasional Untuk Kita Semua .Jalankan Protokol Kesehatan,semoga keluarga kita semua terhindar dari infeksi COVID-19. ( Tabe : Dileli D Astuti )

 

ARTIKEL

Pendekatan penting dalam menyusun kegiatan perencanaan pembangunan di bidang pangan dan gizi adalah pendekatan PUG. Dimana dalam permasalahan gizi-lebih ...
2022/08/01 02:17:42 Baca
Bullying termasuk menggoda secara verbal dan memanggil dengan nama yang tidak disukai, mendorong dan memukul, penolakan dan pengecualian dari lingkungan ...
2021/10/04 14:15:44 Baca
Anggaran Responsif Gender (ARG) merupakan bagian dari PPRG. ARG bukanlah anggaran terpisah bagi laki-laki dan perempuan, melainkan strategi untuk ...
2021/07/09 14:44:00 Baca
Dimana diharapkan tujuan dalam peningkatan kesetaraan dan keadilan dalam kedudukan, peranan dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan sebagai insan ...
2021/07/06 13:02:46 Baca
Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke 28 tanggal 29 Juni 2021, sebagai peringatan kepada masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga. Dimana ...
2021/06/30 14:49:28 Baca